Cari Blog Ini

11 November 2010

Obama to Indonesia for Pulang Kampong

Semua mata Jakarta memandang ke TV dan sebagian menuju ke jalan menikmati detik-detik kedatangan seseorang yang pernah tinggal di Indonesia. Seluruh jalan yang dilalui, menjadi kosong melompong (teringat seperti hari raya dimana semua orang jakarta mudik ke kampungnya masing-masing). Seorang teman pun menulis "Kedatangannya disambut dengan hujan rintik-rintik" dalam akun Facebooknya. Ya dia lah Obama. Seseorang yang pernah menikmati masa kecilnya didaerah Menteng Dalam, Jakarta. Seseorang yang sekarang menjadi Orang No. 1 di Amerika, bahkan sorotan No. 1 di seluruh belahan dunia ini.

Ada 3 hal yang menjadi poin tulisan saya ini yaitu Pertama, Kedatangan Obama yang begitu singkat dan kurang memiliki arti bagi kepentingan kemajuan Indonesia, dirasakan hanya sebagai tempat singgahan sebelum menuju ke Seoul KTT G-20. Kedatangannya hanya merupakan kunjungan Pulang Kampong nya setelah sekian lama dia tinggalkan. Mengingat kembali masa-masa pada tahun 1967 dan melihat keberbedaan kondisi yang dialami saat ini. Reuni Singkat lebih tepatnya. Tapi ternyata kedatangannya juga disambut dengan hangat oleh sebagian besar warga Jakarta, semua berbondong-bondong ingin melihat sosok Obama di Tanah Air. Penulis hanya bisa mengungkapkan Young, Talented dan Charismatic bagi seorang Obama. Begitu besar sisi leadership yang ditonjolkan, sisi pemimpin yang mengayomi (walaupun dia bukan Presiden RI) dan personality yang charming yang dia tunjukan membuat kita membelalakan mata kita dan rela mengantri 30 menit di tengah jalan untuk dilewati si The Beast yang dibawa langsung dari negerinya.
Bagaimana dia menunjukan simpati dan empati yang cukup besar buat Indonesia, mengambil hati masyarakat Jakarta dan bahkan rakyat Indonesia sehingga kita melupakan bahwa kita pernah ada masalah dengan Negara Adidaya tersebut.
Obama masih muda dan memiliki bakat memimpin yang baik, yang bisa merangkul seluruh kalangan. Seorang anak dari ayah seorang Kenya dan Ibu seorang Amerika menyatakan sesuatu yang dilupakan seluruh kalangan bahwa Bhinneka Tunggal Ika is the Best Motto for Indonesia. Pun dalam pidato yang disampaikan ratusan orang di auditorium UI, selama kurang 25 menit, tepatnya 14.49 dia gunakan untuk nostalgia kehidupan masa kanak-kanaknya. Ya dia Obama sang Presiden USA yang berjanji akan datang kembali tahun depan.

Poin Kedua adalah bagaimana Seorang Obama dan Michelle melanggar beberapa aturan protokoler Amerika dengan Secret Servicenya. Seorang Michelle adalah seorang istri yang sepenuhnya mendukung apa yang dilakukan suami tercintanya dan rela menggunakan pakaian yang sangat Indonesia, termasuk menyesuaikan saat mengunjungi Mesjid Istiqlal. Seorang ibu Negara yang menghargai dan menghormati masyarakat dan rakyat yang sebagian besarnya berpenduduk muslim. Begitu anggun dengan pakaian tertutupnya dan menunjukan kesederhanaan tapi memancarkan inner beauty yang tidak diragukan lagi. Walaupun kita tidak tahu ada apa dibelakang itu, tapi wajiblah bagi kita untuk berpositif thinking pada tamu yang datang ke tanah air kita dengan baik.

Poin Ketiga adalah Seorang menteri yang menganggap bersalaman pada bukan muhrimnya merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan, namun demi kepentingan bangsa dan negara, rela melakukannya. Lagi-lagi kita harus berpositif thinking (walaupun menjadi topik yang menghebohkan di Twitter), namun sikap yang ditunjukan dan dalam rangka menghargai tamu yang datang, ikhlas bersalaman hanya untuk sekedar menghargai. Bukan sesuatu yang perlu diributkan, namun perlu kita lingkari hidup dan pemikiran kita dengan 2 kata Think Positively.... Wallahu.